Saat
mengalami orgasme, pria akan menyemburkan sperma dengan kekuatan dan
kecepatan yang beragam. Jangkauannya juga tak sama, ada yang hanya
menetes beberapa centimeter di depannya namun ada juga yang bisa
mencapai jarak nyaris 2 meter jika disemburkan ke luar atau bukan ke
pasangannya.
Prof Alfred C Kinsey, peneliti
dari Indiana University mengungkap hal itu dalam penelitiannya tahun
1998. Dari ratusan pria yang ia teliti, 60 persen hanya mampu
menyemburkan atau bisa dibilang 'meneteskan' sperma pada jarak beberapa
centimeter saja.
Namun pada sebagian pria, jarak
semburan sperma saat ejakulasi bisa mencapai jarak 7-10 inchi atau
sekitar 17-25 cm. Bahkan meski tidak banyak, beberapa pria dalam
penelitian ini mampu menyemburkan sperma hingga jarak 150-182 cm atau
nyaris 2 meter.
Jarak semburan sperma hingga
sejauh itu memang jarang terjadi, sebab dalam penelitian lainnya hampir
tidak pernah ada yang melampaui jarak 1 meter. Seksolog asal Amerika
Serikat, William H Masters dan Virginia E Johnson mengatakan jarak
semburan sperma rata-rata hanya berkisar 30-60 cm.
Beberapa penelitian lain juga
menunjukkan jangkauan sperma sulit melewati jangkauan 60 cm. Namun Dr
Jerry Kennard dari St John University dalam tulisannya yang dikutip dari
About.com, Kamis (26/5/2011) mengatakan jangkauan ejakulasi pada
beberapa kasus bisa mencapai 3 kaki atau sekitar 91,4 cm.
Bagaimanapun, pengukuran jarak
semburan saat ejakulasi dinilai tidak terlalu banyak memberikan manfaat.
Dalam sistem reproduksi, jarak tersebut hampir tidak ada pengaruhnya
karena sperma menyembur di dalam vagina yang kedalamannya tak mungkin
mencapai hitungan meter.
Jarak yang ditempuh sperma untuk
mecapai rahim rata-rata hanya 5 cm, sehingga kecepatan dan jarak
semburan tidak terlalu mempengaruhi peluang terjadinya pembuahan. Yang
penting jumlah spermanya cukup, bentuk morfologisnya normal dan tentu
saja gerakannya harus lincah.
[vivanews]