Sebuah riset yang dilakukan Richard Lynn,
Profesor dari Universitas Ulster, wilayah Londonderry, Inggris,
mengungkapkan, rata-rata pria Asia mempunyai ukuran kelamin lebih pendek
dibandingkan dengan negara Eropa, Afrika dan Amerika. Dalam riset itu,
ukuran kelamin orang Asia rata-rata 10,9 sentimeter saat ereksi.
Apa tanggapan Mak Erot mengenai hasil survei ini? Menurut salah satu
cucu Mak Erot, Syaefulloh, ukuran kelamin orang Asia termasuk Indonesia
memang di kisaran 10-12 sentimenter. Ada banyak faktor yang mempengaruhi
ukuran kelamin seseorang, salah satunya adalah badan.
"Tetapi
orang Indonesia ukurannya juga ada yang besar. Tidak semua di bawah
standar. Memang, ukuran orang Indonesia rata-rata 12 atau 13
sentimeter," kata Syaefulloh kepada merdeka.com.
Meski ukurannya pendek, tetapi ereksi kelamin pria Indonesia terbilang
cukup kuat bila dibandingkan dengan orang luar seperti negara-negara
Eropa, Amerika dan Afrika.
"Ereksi orang Indonesia kerasnya seperti besi. Sedangkan orang
bule tidak 100 persen mengencang, hanya sekitar 80 persen saja," ujar
dia.
Syaefulloh menjelaskan, panjang kelamin orang-orang bule
sekitar 17-20 sentimeter. Di Indonesia pun ada orang yang panjangnya di
kisaran tersebut.
"Jadi tidak semua orang Indonesia itu kecil.
Ada juga yang besar dan panjang. Kami di sini juga pernah menemukan
orang seperti itu," kata Syaefulloh yang biasa dipanggil dengan Pak Haji
ini.
Dia juga menegaskan, ukuran kelamin seseorang tidak bisa
dilihat dari besar dan kecilnya tubuh seseorang. Tubuh besar tidak bisa
dijadikan patokan kelaminnya besar pula.
"Kami juga pernah melihat pasien yang berbadan besar, tetapi kelaminnya kecil," kata Syaefulloh.
Sebelumnya, dalam hasil riset yang dilakukan oleh Lynn, negara Kongo
dan Ekuador menempati urutan pertama sebagai negara yang orang-orangnya
mempunyai kelamin panjang sekitar 18 sentimer. Sementara orang-orang
Yunani, Swedia, dan Jerman di kisaran 14 sentimeter.
Sedangkan
orang-orang Asia seperti China, Thailand, Korea Utara dan Korea Selatan
termasuk Indonesia rata-rata sekitar 9-10 sentimeter.
Sayangnya, riset dari Lynn ini disangsikan. Profesor Jelte Wicherts dari
Universitas Tilburg, Belanda, mengatakan riset ini cukup berani sebab
data tidak punya metode penelitian. Banyak orang masih meragukan riset
itu dan menuding Lynn mengambil data dari Internet.